Bediding: Jaga Diri di Musim Kemarau yang Dingin

Waspadai hipotermia, penyakit jantung, dan flu yang bisa terjadi selama fenomena bediding.

bediding
Suhu dingin pegudungan. FOTO: Narayana Adventure

Waspadai hipotermia, penyakit jantung, dan flu yang bisa terjadi selama fenomena bediding.

FENOMENA bediding, di mana suhu udara terasa lebih dingin dari biasanya, menyelimuti Jawa Timur dalam beberapa waktu terakhir. Fenomena ini tak hanya berdampak pada kenyamanan, tetapi juga membawa potensi bahaya kesehatan bagi masyarakat, terutama di wilayah dataran tinggi.

BMKG memperkirakan fenomena dingin di awal musim kemarau ini terjadi pada bulan hingga September. Di Bromo, suhu dingin mencapai 8,9 derajat celcius. Kondisi itu memunculkan beragam risiko gangguan kesehatan.

Cuaca dingin ekstrem akibat bediding dapat memicu hipotermia, kondisi di mana suhu tubuh turun drastis di bawah normal. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gangguan fungsi tubuh, seperti menggigil, kebingungan, kelelahan, hingga kehilangan kesadaran pada kasus parah.

Baca Juga:  Terbang Raksasa, Simbol Pembawa Berkah Masyarakat Wedar

Bagi penyandang penyakit jantung atau pernapasan kronis, bediding dapat memperburuk kondisi mereka. Cuaca dingin menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hal ini dapat memicu serangan jantung atau memperparah sesak napas pada penderita asma dan bronchitis.

Bahaya lain yang mengintai selama bediding adalah peningkatan risiko infeksi flu dan pilek. Virus influenza dapat lebih mudah menyebar dan bertahan hidup pada suhu dingin dan kering, yang ideal bagi virus ini.

Baca Juga:  Ketupat Kandangan: Kuliner Khas Banjarmasin Beraroma Ikan Haruan

Untuk itu, masyarakat perlu mengantisipasi gangguan kesehatan. Di antaranya, dengan memakai pakaian hangat saat beraktivitas di luar ruangan, mengonsumsi makanan dan minuman bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur. Lalu, menghindari kontak dengan orang sakit, serta istirahat yang cukup.

Bagi kelompok rentan, seperti lansia, anak-anak, dan penderita penyakit kronis, perlu perhatian ekstra. Keluarga dan kerabat perlu membantu mereka dalam menjaga kesehatan selama bediding berlangsung.

Baca Juga:  Malam Satu Suro 2024: Energi Spiritual Hari Senin Legi

Selain tips-tips di atas, beberapa langkah pencegahan lain yang bisa di lakukan:

  • Memasang humidifier di ruangan untuk menjaga kelembapan udara. Udara kering dapat memperburuk kondisi pernapasan dan membuat kulit kering.
  • Menggunakan pelembab untuk menjaga kelembapan kulit.
  • Menghindari paparan asap rokok dan polusi udara yang dapat memperburuk kondisi pernapasan.
  • Menjaga kebersihan rumah untuk mencegah berkembangnya virus dan bakteri.
  • Memantau kondisi kesehatan secara rutin. Jika merasakan gejala yang tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter.