Urban  

Gedung Proefstation Simpan Jejak Manis Kejayaan Gula di Pasuruan

poj
POJ Pasuruan sekitar 1904-1910. (Foto Dipantara/@Dok. KITLV)

Dipantara.comKota Pasuruan, yang terletak di tepi Selat Madura, pernah menjadi pusat industri gula yang sangat penting di Jawa. Sejarah panjang industri gula di kota ini telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan, salah satunya adalah Gedung P3GI, sebuah bangunan bersejarah yang menyimpan banyak cerita.

Pada awal abad ke-19, ketika Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) berambisi mengubah daerah Tapal Kuda menjadi kawasan yang produktif secara ekonomi, budidaya tebu menjadi pilihan utama.

Petani Jawa yang sebelumnya mengandalkan padi sebagai sumber penghasilan utama, secara bertahap beralih menjadi pekerja di perkebunan tebu. Pergeseran mata pencaharian ini membawa perubahan besar dalam lanskap sosial dan ekonomi Pasuruan.

Baca Juga:  Upacara HUT RI di IKN Picu Lonjakan Okupansi Hotel di Kaltim

Selama beberapa dekade, industri gula menjadi tulang punggung perekonomian Pasuruan. Namun, kejayaan ini tidak berlangsung selamanya. Krisis ekonomi dunia pada tahun 1929 yang berdampak pada penurunan harga gula secara drastis, memberikan pukulan telak bagi industri gula di Pasuruan.

Di tengah kota Pasuruan berdiri megah Gedung P3GI, sebuah bangunan tua yang menyimpan sejarah panjang industri gula di Jawa. Gedung ini awalnya bernama Proefstation Oost-Java (POJ) dan didirikan pada tahun 1887.

POJ berperan sebagai lembaga penelitian yang fokus pada pengembangan varietas tebu unggul dan peningkatan produktivitas industri gula. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi industri gula pada masa itu adalah penyakit sereh yang menyerang tanaman tebu.

Baca Juga:  10 Air Terjun di Pasuruan yang Menanti Dijelajahi

Para peneliti di POJ bekerja keras untuk menemukan solusi atas masalah ini. Hasilnya, pada tahun 1921, mereka berhasil menciptakan varietas tebu POJ 2878 yang tahan terhadap penyakit sereh. Varietas ini kemudian menjadi penyelamat bagi industri gula di seluruh dunia.

Arsitektur Kolonial yang Memukau

Gedung P3GI tidak hanya memiliki nilai sejarah yang tinggi, tetapi juga memiliki arsitektur yang menarik. Bangunan ini memadukan gaya arsitektur neo-klasik dan modern awal dengan penggunaan material alami seperti batu alam dan kayu.

Aula utama gedung, misalnya, memiliki langit-langit yang tinggi dan jendela-jendela besar yang menghadap ke halaman. Detail-detail arsitektur seperti ornamen pada dinding dan plafon menambah keindahan bangunan ini.

Baca Juga:  Unik! Kurma Bukan Hanya Buah Timur Tengah, Bisa Tumbuh di Indonesia

Laboratorium Tua yang Menarik

Selain aula utama, terdapat juga bangunan laboratorium yang masih menyimpan peralatan-peralatan kuno yang digunakan untuk penelitian. Pengunjung dapat melihat dari dekat peralatan-peralatan tersebut dan membayangkan bagaimana para ilmuwan pada masa lalu melakukan penelitian.

Peninggalan Sejarah yang Perlu Dilestarikan

Gedung P3GI bukan hanya sekadar bangunan tua, tetapi juga merupakan warisan sejarah yang sangat berharga. Bangunan ini menyaksikan pasang surutnya industri gula di Pasuruan dan menjadi saksi bisu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Oleh karena itu, upaya pelestarian dan pengembangan Gedung P3GI menjadi destinasi wisata sejarah sangatlah penting.