Kolaborasi Australia-Indonesia di JMM 2024: Memperkuat Manajemen Risiko Bencana di Pasuruan

SIMULASI: Warga di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, saat melakukan simulasi hadapi banjir. (Foto: Istimewa)

Dipantara.com – Kabupaten Pasuruan kembali menjadi sorotan dalam pengelolaan risiko bencana dengan pelaksanaan Misi Pemantauan Bersama (Joint Monitoring Mission/JMM) 2024, yang digelar oleh Program SIAP SIAGA.

Pada Rabu (04/09/2024) siang, para peserta dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta mitra pemerintah dari provinsi dan kabupaten di Jawa Timur diajak untuk langsung mengamati implementasi dan progres program ini di Pasuruan.

Program SIAP SIAGA, sebuah kolaborasi antara pemerintah Australia dan Indonesia, bertujuan memperkuat kemampuan Indonesia dalam manajemen risiko bencana.

Lucy Dickinson, Team Leader SIAP SIAGA, menjelaskan bahwa JMM 2024 bertujuan mengidentifikasi pembelajaran dan memberikan rekomendasi untuk program mendatang.

Baca Juga:  Filosofi di Balik Neng, Ning, Nung, Nang, Gung dalam Alunan Gamelan

“Selama JMM 2024, pemangku kepentingan dari Australia dan Indonesia dapat memantau langsung pelaksanaan program di lapangan, yang merupakan bagian dari komitmen kami terhadap akuntabilitas dan manajemen kinerja yang efektif,” ungkap Lucy.

Pelaksanaan JMM 2024 ini juga menegaskan hubungan erat antara pemerintah Australia dan Indonesia dalam pengelolaan risiko bencana. Catherine Meehan, First Secretary for Humanitarian di Kedutaan Besar Australia, menekankan pentingnya kunjungan ini.

“Kami sangat menghargai partisipasi semua mitra SIAP SIAGA dalam JMM 2024. Ini menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat sistem manajemen bencana di Jawa Timur,” jelas Catherine.

Dalam kunjungan ini, peserta JMM menyaksikan langsung upaya yang dilakukan di Kabupaten Pasuruan. Salah satu contohnya adalah simulasi bencana banjir yang digelar di Desa Bandaran, Kecamatan Winongan, yang melibatkan 450 warga dari empat desa.

Baca Juga:  Pesona Kelopak Manggis Pusaka Penganti

Simulasi ini memperlihatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, yang merupakan hasil dari kolaborasi berbagai pihak.

Prasinta Dewi, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, mengapresiasi usaha yang dilakukan di Pasuruan. “Kesiapsiagaan menghadapi bencana bukanlah pembelajaran sekali seumur hidup, tetapi bekal yang harus terus diperbarui. Desa Bandaran menunjukkan betapa pentingnya sinergi dalam membangun ketangguhan,” ujarnya.

Selain itu, peserta JMM juga mengunjungi Desa Bakalan di Kecamatan Purwosari, di mana mereka bertemu dengan Pokdakan Pakwali, sebuah kelompok peternak ikan yang telah berhasil memperkuat ketangguhan masyarakat dengan dukungan dari SIAP SIAGA dan mitranya.

Baca Juga:  Dari Boneka Kolonial Hingga Benteng Anti-Korupsi: Transformasi Kejaksaan

Pangarso Suryotomo, Direktur Kesiapsiagaan BNPB, berharap kesuksesan kelompok ini bisa menjadi model bagi inisiatif serupa di wilayah lain.

“Pokdakan Pakwali dapat menjadi pembelajaran yang baik. Ke depannya, pelatihan fasilitator terkait tsunami dan gempa di Surabaya juga bisa belajar dari mereka,” katanya.

JMM 2024 bukan hanya tentang pengamatan, tetapi juga tentang tindakan nyata. Di setiap lokasi yang dikunjungi, peserta menanam pohon sebagai simbol komitmen berkelanjutan untuk membangun ketangguhan berbasis komunitas di Kabupaten Pasuruan.

Dengan adanya dukungan kuat dari pemerintah Australia, Kabupaten Pasuruan terus berbenah menjadi daerah yang semakin tangguh dalam menghadapi bencana, memberikan inspirasi bagi wilayah lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *