ANTUSIASME yang membara menyelimuti TUS CUP 2024, kompetisi panahan yang diselenggarakan oleh Universitas Telkom Surabaya. Acara ini menarik perhatian banyak pihak dengan menghadirkan 85 peserta, yang terdiri dari mahasiswa dan dosen.
Mereka berlomba dalam kategori Horsebow Dewasa. Para pemanah ini bersaing memperebutkan gelar juara di Lapangan Panahan Yares pada Selasa, 11 Juli 2024. Kompetisi ini menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan, dengan suasana yang dipenuhi semangat.
Setiap peserta menampilkan keterampilan dan ketepatan mereka dalam melesatkan anak panah ke sasaran. Suasana di arena pertandingan dipenuhi dengan sorak-sorai para pendukung yang antusias, memberikan semangat tambahan kepada para peserta setiap kali anak panah melesat.
Namun, TUS CUP 2024 tidak hanya menjadi ajang adu keterampilan memanah. Kompetisi ini juga menawarkan kesempatan untuk memperkenalkan dan merayakan budaya serta tradisi dari berbagai daerah di Indonesia.
Alih-alih mengenakan outfit olahraga, para peserta justru memakai pakaian adat yang penuh warna dan motif tradisional. Penampilan ini tidak hanya menambah keunikan acara, tetapi juga mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada publik.
Ketua Perpatri Jawa Timur, Khoiron Hadi, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan TUS CUP 2024. Menurut Khoiron, kompetisi ini merupakan platform yang sangat positif bagi para pemanah untuk mengasah kemampuan mereka. Selain itu, dia menekankan bahwa acara ini memainkan peran penting dalam mempererat silaturahmi antar komunitas panahan dan menguatkan ikatan kebudayaan.
“Event seperti ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang membangun komunitas dan melestarikan tradisi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Khoiron berharap TUS CUP 2024 bisa menjadi agenda tahunan yang dinanti-nantikan oleh para pemanah di Surabaya dan sekitarnya. Dengan adanya kompetisi ini, dia berharap olahraga panahan tradisional semakin diminati dan berkembang pesat di Jawa Timur. Khoiron juga mengungkapkan harapannya bahwa melalui event ini, akan muncul bibit-bibit unggul dalam panahan tradisional dari Jawa Timur yang nantinya dapat berlaga di tingkat nasional.
“Kepedulian akan budaya dan tradisi memang harus terus dibangun. Memang tidak mudah, tetapi kita harus tetap konsisten,” tandasnya.
Respon (1)
Komentar ditutup.