Mie Banjir, Perpaduan Budaya Banjar dan Cita Rasa yang Menggugah Selera

mie banjir
Mie banjir khas Banjar. (Tangkap layar YouTube IndonesiaKaya)

Dipantara.com – Di Banjarmasin, kota yang di juluki Seribu Sungai, tak hanya terdapat hidangan berbahan ikan yang mudah di temukan di sepanjang jalan. Bagi para pecinta kuliner, kota ini menawarkan kekayaan rasa yang tercipta dari akulturasi budaya, salah satunya adalah Mie Banjir Khas Banjar.

Lebih dari Sekedar Mie Berkuah

Jauh dari kesan mie berkuah biasa, Mie Banjir menghadirkan pengalaman kuliner yang unik dan autentik. Hidangan ini mudah di jumpai di warung-warung kaki lima, khususnya di daerah Pekauman Banjarmasin Selatan.

Baca Juga:  Warung Ayib: Surga Pecinta Kopi di Tengah Malam

“Mie Banjir” mungkin terdengar unik. Asal mulanya berasal dari banyaknya permintaan pelanggan agar kuah mie di tambah. Hal ini menghasilkan porsi kuah yang melimpah, sehingga mie seolah “terbanjir” oleh kuah gurihnya.

Cita Rasa Khas Kalimantan Selatan

Agus Sasirangan, pemilik Mie Banjir Khas Banjar, menjelaskan filosofi di balik hidangan ini. “Mie Banjir ingin menghadirkan rasa Kalimantan Selatan yang sesungguhnya kepada para penikmatnya,” ujarnya.

Dua bumbu khas menjadi kunci kelezatan Mie Banjir: kaskas dan geganti. Bumbu sederhana ini berpadu dengan ayam kampung, berbeda dengan mie banjir pada umumnya yang menggunakan ayam boiler. Pemilihan ayam kampung menghasilkan kaldu gurih yang kaya rasa, di rebus selama minimal 1-2 jam untuk menghasilkan cita rasa yang sempurna.

Baca Juga:  10 Air Terjun di Pasuruan yang Menanti Dijelajahi

Sajian yang Menggugah Selera

Mie Banjir di sajikan dengan cara yang istimewa. Daun pisang menjadi alas piring, menghadirkan aroma khas yang menggoda. Mie banjir tersaji di atas piring, di temani suwiran ayam kampung, irisan telur bebek, daun seledri, dan bawang goreng.

Baca Juga:  Menjelajahi Keindahan Tersembunyi Taman Safari Prigen dengan Sensasi ATV yang Menggebrak!

Bagi Agus, Mie Banjir bukan hanya hidangan lezat, tetapi juga wujud kecintaannya pada Kalimantan Selatan. “Siapa lagi yang bisa melestarikan dan mempromosikan kuliner khas Kalimantan Selatan selain generasi muda seperti saya?” tanyanya penuh semangat.

Mie Banjir Banjarmasin mungkin belum sepopuler mie dari daerah lain. Namun, hidangan ini menjadi bukti kedekatan masyarakat Banjarmasin, bukan hanya dengan alam, tetapi juga dengan sesama. Akulturasi budaya yang melahirkan Mie Banjir menjadi pengingat bahwa rasa dan tradisi dapat mempererat hubungan antar manusia.