Seni  

Terbang Raksasa, Simbol Pembawa Berkah Masyarakat Wedar

REBANA umumnya berukuran kecil, bundar dan pipih. Asal nyaman di genggaman. Namun, lain cerita dengan rebana yang ada di Dusun Wedar, Desa Gading, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan. Ukurannya terbilang besar. Sekitar 100 sentimeter. Dengan berat hampir 100 kilogram.

Bisa jadi, rebana ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah alat musik di Indonesia. Menariknya, ada cerita di balik ukuran jumbo alat musik yang dimainkan dengan pukulan tangan itu. Masyarakat percaya, rebana atau terbang Wedar bukan sembarang rebana.

Baca Juga:  Toleat, Simfoni Penggembala di Tanah Sunda

Keunikan rebana ini menjadikannya simbol budaya yang penting bagi masyarakat Wedar. Menurut kepercayaan masyarakat Wedar, rebana raksasa ini telah berusia ratusan tahun. Rebana ini diwariskan turun-temurun.

Dari generasi ke generasi hanya dimainkan pada acara-acara sakral, seperti pernikahan, kelahiran, dan kematian. Untuk bisa memainkannya pun tak bisa asal-asalan. Ada ritual khusus yang mesti dilakukan.

Baca Juga:  Menengok Semangat Firdan Melestarikan Wayang di Era Digital

Ritual ini semata untuk membersihkan rebana dari hal-hal negatif. Sekaligus memohon berkah dari Tuhan. Apalagi terbang Wedar juga dipercaya memiliki kekuatan magis. Bukan saja sebagai simbol budaya yang mempersatukan masyarakat Wedar. Rebana ini diyakini sebagai pembawa berkah dan keselamatan.

Baca Juga:  Candi Singosari: Jejak Karya Gajah Mada Bergaya Singhasari

Pada saat dimainkan, rebana raksasa ini menghasilkan suara yang menggelegar dan merdu. Suara ini mampu membangkitkan semangat dan kegembiraan para pemain dan penonton. Rebana raksasa ini menjadi salah satu elemen penting dalam berbagai ritual dan tradisi masyarakat Wedar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *