Filosofi di Balik Neng, Ning, Nung, Nang, Gung dalam Alunan Gamelan

Membuka Jalan Ketenangan Menuju Kemuliaan Hidup

Gamelan, alat musik tradisional Jawa yang sarat filosofi.

ALUNAN musik tradisional Jawa gamelan, tak hanya memanjakan telinga, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam yang diajarkan para wali. Di balik alunan merdu nada-nadanya, tersembunyi makna tentang ketenangan, pencerahan, dan pencapaian hakikat hidup.

Lebih dari sekadar bentuk logam yang menghasilkan nada berbeda ketika dipukul. Beragam bunyi gamelan seperti neng, ning, nung, nang, dan gung ternyata memiliki makna yang jauh lebih dalam. Menurut Fahruddin Faiz, seorang pengajar filsafat, bunyi-bunyian gamelan ini merupakan cerminan dari perjalanan spiritual manusia menuju pencerahan dan kebahagiaan.

Baca Juga:  Menelusuri Akar Permasalahan Monyet Liar Menginvasi Permukiman

Nada pertama, “Neng”, mengajak kita untuk meneng, diam sejenak. Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang penuh kesibukan, kita perlu menarik diri sejenak untuk merenungkan perjalanan hidup. Refleksi ini penting untuk menenangkan pikiran dan memperjelas tujuan.

Nada kedua, “Ning”, melambangkan wening, kejernihan pikiran dan hati. Setelah meneng, kita diajak untuk membersihkan diri dari segala keraguan, kekacauan, dan pikiran negatif. Pikiran yang jernih bagaikan cermin yang memantulkan kebenaran.

Baca Juga:  Raih Juara Karnaval 17 Agustus dengan Ide-Ide Kreatif Ini!

Nada ketiga, “Nung”, mengantarkan kita pada hanung, anugerah kekuatan dan cahaya Tuhan. Ketika pikiran dan hati telah wening, kita membuka diri untuk menerima cahaya ilahi. Cahaya ini menuntun kita pada jalan yang benar dan membimbing kita menuju kebahagiaan.

Nada keempat, “Nang”, menandakan pencapaian nang, kemenangan. Dengan hati yang wening dan cahaya ilahi yang menuntun, kita mampu menang atas rintangan dan godaan. Daya dan kekuatan hidup yang baru ini memungkinkan kita untuk melangkah maju dengan penuh keyakinan.

Baca Juga:  Petik Tebu Manten: Ritual di Balik Manisnya Gula

Gung: Menemukan Keagungan dan Kemuliaan Hidup

Puncak dari alunan gamelan adalah “Gung”, melambangkan agung, keagungan dan kemuliaan hidup. Ketika kita telah meneng, wening, hanung, dan nang, kita telah mencapai puncak kehidupan. Di tahap ini, kita menemukan makna hakiki kehidupan dan menjalani hidup dengan penuh kemuliaan.

Respon (1)

  1. Hey,

    As I can see you have a newly launched website (dipantara.com)!

    “Get you website optimized/ SEO setup/ Search engine friendly in one-time setup cost!”

    If interested, just hit “Reply”.

    Regards,
    Amit Sharma | Sr Business Developer
    Webpageoptimized.com
    WhatsApp – +1 213 262 0124

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *