Dengan berat hati, Rara Anteng dan Jaka Seger melepas Raden Kusuma. Gunung Bromo berkali-kali menyemburkan api. Pertanda janji untuk mengorbankan Raden Kusuma harus ditepati.
Jaka Seger dan Rara Anteng tak rela, mereka menyembunyikan Raden Kusuma di sekitar Desa Ngadas. Namun, api Bromo justru mengejarnya. Raden Kusuma tak punya pilihan. Ia memutuskan untuk melompat ke kawah Bromo. Mengorbankan diri demi saudara sekandung.
Di bibir kawah, Raden Kusuma berpesan agar keturunannya hidup rukun. Serta mengingatkan agar penduduk memberi sesaji hasil bumi setiap tanggal 14 Kasada. Kisah tragis Raden Kusuma kemudian menjadi cikal bakal Upacara Yadnya Kasada.
Dalam upacara ini, dukun Tengger menceritakan kembali kisah cinta dan pengorbanan Jaka Seger dan Rara Anteng. Upacara ini menjadi pengingat bagi Suku Tengger untuk selalu menghormati leluhur dan menjaga tradisi mereka.